Ancika: Dia yang bersamaku 1995 (2024)

Pertama, jelas saja penulisan naskah Ancika 1995 yang lebih matang dari trilogi asli Dilan. Alur dan logika cerita versi reboot ini lebih mulus, tanpa ada pemaksaan cerita, dan berjalan senatural mungkin.

Salah satu hal yang menarik dari film ini adalah enggak semua karakter diperankan oleh aktor yang berbeda dari tiga film sebelumnya.

Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 sekadar kelanjutan cerita dari film sebelumnya, dengan hanya sedikit lebih baik lewat olah peran tokoh-tokoh sentralnya.

Menurutku, terlepas dari pergantian aktor yang memerankan Dilan, jalan cerita film ini cukup rapi dan sesuai dengan apa yang aku baca versi novelnya.

Tapi selepas Milea: Suara dari Dilan (2020) yang tak lebih dari sebuah rekap malas, setidaknya Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 berhasil memberi konklusi yang pantas bagi franchise-nya.

Kekurangan film ini sepertinya memang bukan terletak pada setiap pemain yang sudah menyampaikan pesan dengan baik, melainkan narasi yang terlalu kering dan kaku.

menurut gua yang justru kelebihan dari film ini komedinya, justru dari segi emosi kesedihan itu jauh lah menurut gua

Film ini pastinya memunculkan pertanyaan kenapa pemeran Dilan diganti? Cocok gak yah meranin Dilan-nya? Kok PH-nya berubah? Kok sutradaranya ganti? Kok filmnya gini? Kok ada soeharto? Kok Milea gitu? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Tapi beberapa pertanyaan tersebut bisa ditepis dengan akting meyakinkan dari Arbani dan Zee yang berhasil bikin franchise ini jadi lebih segar. 

aku masih bisa menikmati film ini tapi juga menyadari banyaknya kekurangan, film Ancika sama bagusnya seperti Trilogi Dilan

naskahnya sangat istimewa luar biasa istimewa, di sini Dilan yang kita kenal jauh lebih membumi, lebih manusiawi, dan apa adanya, gombal-gombalan bersayapnya jadi terasa sangat wajar sangat natural

film ini juga ya tampak sekali ingin memajakan para penonton dengan visual di film ini

satu pertanyaan gua yang malah jadi mengganjal sama film ini, kenapa sih gak diganti semua pemainnya aja?

awalnya gua udah under estimate sama film ini, karena kayak ngerasa, "ini drama mau eksploitasi Dilan lagi." tapi surprisingly, filmnya bagus dan gua cukup suka.